Profil Desa Gununglarang

Ketahui informasi secara rinci Desa Gununglarang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Gununglarang

Tentang Kami

Desa Gununglarang di Kecamatan Salem, Brebes, menawarkan perpaduan unik potensi agrowisata dari kekayaan alamnya dan kelestarian budaya Sunda yang kental. Profil ini mengupas tuntas demografi, struktur ekonomi, hingga prospek pengembangan desa di masa dep

  • Identitas Budaya Unik

    Salah satu kantong budaya Sunda yang kuat di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang mayoritas berbahasa Jawa, tecermin dalam bahasa dan adat istiadat sehari-hari

  • Pusat Ekonomi Pertanian

    Perekonomian desa bertumpu pada sektor pertanian, dengan komoditas unggulan seperti padi, kopi, dan gula aren yang menjadi sumber utama penghidupan masyarakat

  • Potensi Agrowisata Menjanjikan

    Berkat bentang alam perbukitan yang subur dan sejuk, desa ini memiliki prospek cerah untuk dikembangkan sebagai destinasi agrowisata dan ekowisata

Pasang Disini

Di tengah lanskap perbukitan sejuk Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terdapat sebuah wilayah dengan karakteristik unik bernama Desa Gununglarang. Sebagai bagian dari Kecamatan Salem, desa ini tidak hanya menjadi penopang penting sektor pertanian di wilayah selatan Brebes, tetapi juga merupakan sebuah benteng pelestarian budaya Sunda yang hidup harmonis di tengah dominasi budaya Jawa. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan identitas sosial yang khas, Desa Gununglarang menyimpan potensi besar untuk berkembang menjadi destinasi agrowisata yang berdaya saing, sekaligus pusat studi budaya yang menarik. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Gununglarang, dari kondisi geografis, demografi, hingga denyut perekonomian dan prospek pengembangannya.

Lokasi Geografis dan Kondisi Administratif

Secara administratif, Desa Gununglarang merupakan salah satu dari 21 desa yang berada di wilayah Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Terletak di kawasan dataran tinggi, topografi desa ini didominasi oleh perbukitan dengan kontur tanah yang bergelombang. Kondisi geografis ini memberikan hawa sejuk dan tanah yang subur, menjadikannya sangat ideal untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.

Luas wilayah Desa Gununglarang mencakup area yang signifikan untuk menopang pemukiman dan lahan produktif bagi warganya. Batas-batas wilayah desa ini ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ganggawang dan Desa Gunungsugih.

  • Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah hutan negara (Perhutani).

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tembongraja.

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Salem.

Lokasinya yang berada di jalur alternatif yang menghubungkan Bumiayu dengan Salem menjadikan aksesibilitas menuju desa ini cukup strategis, meskipun tantangan kondisi jalan di beberapa titik masih menjadi perhatian, terutama saat musim penghujan akibat risiko longsor.

Demografi dan Kehidupan Sosial Masyarakat

Berdasarkan data Sensus Penduduk tahun 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, jumlah penduduk Desa Gununglarang tercatat sebanyak 2.187 jiwa. Dengan luas wilayahnya, tingkat kepadatan penduduk di desa ini tergolong sedang, memungkinkan ruang yang cukup untuk pemukiman yang nyaman dan lahan pertanian yang luas.

Keunikan utama dari Desa Gununglarang dan Kecamatan Salem pada umumnya yaitu identitas budayanya. Mayoritas penduduknya merupakan masyarakat Suku Sunda dan menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Hal ini menjadi sebuah anomali budaya yang menarik, mengingat Kabupaten Brebes secara umum didominasi oleh budaya dan Bahasa Jawa dialek Brebes (Ngapak). Adat istiadat, kesenian tradisional dan kearifan lokal Sunda masih dijaga dengan baik oleh masyarakat. Semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi fondasi utama dalam kehidupan sosial, tecermin dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari perayaan hari besar hingga kerja bakti untuk membangun fasilitas umum.

Perekonomian Desa Berbasis Sumber Daya Alam

Struktur perekonomian Desa Gununglarang sangat bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam, dengan sektor pertanian sebagai tulang punggung utamanya. Lahan yang subur dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk untuk menanam padi di sawah tadah hujan. Selain padi, komoditas perkebunan juga menjadi andalan utama yang menopang pendapatan warga. Salah satu produk unggulan dari wilayah ini yaitu kopi. Perkebunan kopi rakyat yang dikelola secara turun-temurun menghasilkan biji kopi berkualitas yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.

Di samping kopi, produksi gula aren (gula kelapa) juga menjadi industri rumah tangga yang signifikan. Banyak warga yang mengolah nira dari pohon aren menjadi gula cetak maupun gula semut yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Komoditas lain seperti cengkih dan hasil palawija lainnya turut memberikan kontribusi penting bagi perputaran ekonomi lokal. Beberapa warga juga mengembangkan usaha di sektor peternakan, seperti kambing dan ayam, sebagai sumber pendapatan tambahan. Pada tahun 2019, Pemerintah Desa Gununglarang melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pernah merintis pasar pagi di Dusun Talaga untuk menggairahkan ekonomi kerakyatan dan menyediakan wadah bagi warga untuk memasarkan produk-produk lokal mereka.

Potensi Pariwisata dan Pengembangan Agrowisata

Dengan modal bentang alam yang memukau, Desa Gununglarang memiliki potensi yang sangat besar di sektor pariwisata, khususnya agrowisata dan ekowisata. Hamparan sawah terasering yang berpadu dengan perbukitan hijau dan udara yang bersih merupakan daya tarik utama yang dapat ditawarkan kepada wisatawan. Visi pengembangan desa ke depan dapat diarahkan pada penciptaan paket-paket wisata berbasis pengalaman.

Wisatawan dapat diajak untuk merasakan langsung kehidupan sebagai petani, mulai dari menanam padi, memetik biji kopi di kebun, hingga melihat proses pembuatan gula aren secara tradisional. Pengalaman otentik ini memiliki nilai jual yang tinggi bagi wisatawan urban yang mencari ketenangan dan edukasi. Selain itu, keindahan alamnya juga sangat cocok untuk aktivitas luar ruangan seperti trekking menyusuri perbukitan atau bersepeda melintasi pedesaan. Keunikan budaya Sunda yang dimiliki juga dapat dikemas menjadi atraksi wisata budaya, seperti pertunjukan seni tradisional atau festival adat yang dapat menarik minat pengunjung. Kolaborasi antara pemerintah desa, BUMDes, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) menjadi kunci untuk merealisasikan potensi ini secara berkelanjutan.

Infrastruktur dan Tantangan Pembangunan

Pembangunan infrastruktur di Desa Gununglarang terus berjalan, meskipun menghadapi tantangan yang tidak ringan. Akses jalan merupakan salah satu prioritas utama. Pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, telah melakukan berbagai upaya perbaikan dan pelebaran jalan di ruas Salem, termasuk yang melintasi area dekat Gununglarang. Peningkatan kualitas jalan ini sangat vital untuk melancarkan mobilitas warga dan distribusi hasil bumi ke pasar yang lebih luas.

Namun kondisi geologis wilayah yang rawan bencana tanah bergerak dan longsor menjadi tantangan serius. Beberapa kejadian longsor di masa lalu, terutama yang berdampak pada ruas jalan provinsi, menunjukkan perlunya pembangunan infrastruktur yang adaptif terhadap bencana. Selain jalan, ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sudah menjangkau sebagian besar wilayah desa, meskipun penguatan sinyal internet masih diperlukan untuk mendukung digitalisasi ekonomi dan pendidikan. Pemerintah desa secara aktif mengusulkan berbagai program pembangunan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan publik bagi masyarakat.

Desa Gununglarang, Kecamatan Salem, merupakan sebuah etalase hidup yang menampilkan harmoni antara alam, manusia, dan budaya. Di satu sisi, desa ini ialah lumbung pangan yang produktif dengan potensi agrikultur yang luar biasa. Di sisi lain, ia menjadi penjaga tradisi Sunda yang berharga di tanah Jawa. Tantangan geografis dan infrastruktur yang ada bukanlah halangan, melainkan pendorong untuk inovasi dan pembangunan yang lebih tangguh. Dengan pengelolaan potensi yang tepat, sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, serta promosi yang efektif, Desa Gununglarang memiliki masa depan cerah untuk tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warganya, tetapi juga untuk memperkenalkan pesona uniknya kepada dunia luar sebagai destinasi agrowisata dan budaya yang patut diperhitungkan.